TARAKAN - KALTARA, Semangat kepalangmerahan tampak begitu hidup di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tarakan. Selama tiga hari, mulai 12 hingga 14 September 2025, PMI Kota Tarakan menggelar Lomba Kecakapan Palang Merah Remaja (PMR) se-Kota Tarakan. Kegiatan ini diikuti ratusan anggota PMR dari berbagai sekolah dengan penuh antusiasme.
TARAKAN - KALTARA, Semangat kepalangmerahan tampak begitu hidup di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tarakan. Selama tiga hari, mulai 12 hingga 14 September 2025, PMI Kota Tarakan menggelar Lomba Kecakapan Palang Merah Remaja (PMR) se-Kota Tarakan. Kegiatan ini diikuti ratusan anggota PMR dari berbagai sekolah dengan penuh antusiasme.
Yang istimewa, PMI Provinsi Kalimantan Utara turut ambil bagian dengan mengutus salah satu stafnya, Pratiwi AZ, sebagai juri. Kehadiran juri dari tingkat provinsi menambah bobot kompetisi ini, sekaligus menjadi bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan kapasitas PMR di Kota Tarakan.
Lomba kecakapan PMR bukan sekadar adu keterampilan, tetapi juga menjadi wadah evaluasi pembinaan dan pengembangan anggota PMR. Para peserta ditantang untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam beberapa cabang lomba, antara lain:
Lomba Pertolongan Pertama (PP) untuk tingkat Mula, Madya, dan Wira.
Presentasi Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) tingkat Mula, Madya, dan Wira.
Menggambar Edukatif untuk tingkat Mula.
Desain/Flayer Digital untuk tingkat Madya.
Pembuatan Video Edukasi untuk tingkat Wira.
Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Kota Tarakan serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara, Cabang Wilayah Kota Tarakan, yang menilai ajang ini sejalan dengan upaya membentuk karakter generasi muda melalui kegiatan edukatif.
Menurut Pratiwi AZ, tujuan utama lomba ini adalah membentuk generasi PMR yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga memiliki karakter kuat. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran PMR dalam menerapkan Tri Bakti PMR sekaligus menjadi peer educator (pendidik sebaya), Mempererat persahabatan antaranggota PMR melalui kompetisi yang sehat dan menyenangkan, Mendorong lahirnya semangat kompetitif yang positif serta sportif di kalangan remaja dan Menjadi sarana refleksi terhadap proses pembinaan PMR di sekolah-sekolah.
Harapan kami, lahir generasi muda PMI yang tidak hanya cakap dalam keterampilan pertolongan pertama dan pelayanan kemanusiaan, tetapi juga berkarakter mulia, siap menjadi agen perubahan, serta penerus estafet perjuangan kemanusiaan di bawah panji PMI,” ungkap Pratiwi.
Antusiasme dan Harapan ke Depan Selama perlombaan berlangsung, suasana penuh semangat dan kekompakan tampak di wajah para peserta. Mereka tidak hanya berkompetisi, tetapi juga saling memberi dukungan, menumbuhkan rasa persaudaraan yang menjadi ciri khas PMR.
Dengan adanya lomba seperti ini, PMI berharap akan semakin banyak generasi muda yang tertarik bergabung dan aktif dalam kegiatan kemanusiaan. Semangat gotong royong, solidaritas, dan kepedulian yang ditanamkan melalui PMR diharapkan mampu menjadi bekal berharga bagi masa depan bangsa.
Lomba Kecakapan PMR se-Kota Tarakan 2025 bukan hanya kompetisi, melainkan sebuah perayaan nilai-nilai kemanusiaan, persahabatan, dan kepedulian sosial. Lewat ajang ini, PMI membuktikan komitmennya mencetak generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan siap mengabdi untuk Kemanusiaan.